I Choose To Love You (Chapter 5)


Title : I Choose To Love You

Author : Xiao Li/ @dhynakim10

Main Cast :
o SNSD’s Jessica as Jessica Jung
o EXO’s Baekhyun as Byun Baekhyun
o SNSD’s Taeyeon as Kim Taeyeon
o EXO’s D.O as Do Kyungsoo

Support Cast :
o EXO’s Tao as Huang Zi Tao
o EXO’s Chanyeol as Park Chanyeol
o SNSD’s Tiffany as Tiffany (Hwang) Jung
o SNSD’s Sunny as Lee Sunkyu
o SNSD’s Hyoyeon as Kim Hyoyeon
o etc

Genre : Romance, Friendship, Angst

Length : Series

i-choose-to-love-you

    Poster © Bubbletea
    ***

Jessica mengajak Baekhyun untuk mengunjungi rumah barunya. Sebenarnya bukan Jessica yang mengajak, melainkan Baekhyun yang memaksa. Dengan terpaksa, Jessica mengikuti permintaan sahabatnya mengingat mereka baru saja berbaikan.

“Rumahku kumuh dan jelek. Kau pasti tidak akan betah. Ruangannya kecil dan panas. Hanya ada kipas angin lama dan angin alami yang bisa mendinginkan rumahku,” ucap Jessica sepanjang jalan.

Baekhyun mendesis, “Bisa berhenti berbicara seperti itu, tidak? Kau pikir aku ini sahabat macam apa jika aku bersikap sekonyol itu saat aku berada di rumahmu?,”

Jessica menunduk, “M-Maafkan aku,” ucapnya.

Baekhyun menghela napas berat, “Tidak. Aku yang minta maaf karena sudah membentakmu,” ucapnya.

Jessica mendongak, “Itu rumahku,” ucapnya sambil menunjuk sebuah rumah kecil dihadapan mereka.

Berbeda dengan apa yang Jessica katakan, rumah kecil itu sangatlah manis menurut Baekhyun. Dindingnya bersih, halamannya bersih, banyak bunga dan pepohonan rindang. ‘Mengapa aku harus tidak betah di tempat semanis ini?’, pikir Baekhyun.

“B-Bagaimana?,” tanya Jessica takut.

“Sempurna. Sebagaimana adanya,” jawab Baekhyun dengan senyuman lebarnya.

Senyuman Jessica mengembang, “Benarkah?,” tanyanya.

Baekhyun mengangguk, “Dibandingkan dengan gedung bertingkat, rumah ini sangat terlihat nyaman. Aku merasa seperti di negeri dongeng, sedang melihat rumah para kurcaci yang ditinggali oleh puteri salju,” jawabnya.

Jessica menghela napas lega, “Syukurlah kau menyukainya,” ucapnya.

“Tapi, kenapa berbeda dengan yang ada di mading, ya?,”

Jessica dan Baekhyun menoleh ke sumber suara. Ternyata, Tao, Chanyeol, dan Taeyeon mengikuti mereka dari belakang.

“Hey! Siapa yang menyuruh kalian ikut?,” tanya Baekhyun kesal kepada Tao dan Chanyeol.

“Aku!,” jawab Taeyeon lantang, “Ada masalah?,” tanyanya.

Baekhyun menyengir pelan, “T-Tidak kok,” jawabnya.

“Taeyeon penasaran dengan rumah Jessica, jadi dia memaksa kami untuk mengikuti kalian,” ucap Chanyeol.

“Tapi, rumah ini benar-benar berbeda,” ucap Tao seraya meneliti rumah Jessica di hadapannya itu.

“Berbeda?,” tanya Jessica.

“Dengan yang di mading. Aku masih ingat foto rumahmu yang di mading sangatlah kotor dan kumuh. Banyak sampah berserakan di halaman. Tidak seperti rumah ini,” jawab Tao.

“Rumahku dari dulu ya seperti ini. Meskipun aku merasa rumahku kumuh dan jelek,” ucap Jessica.

“Kau terlalu merendahkan diri, Sica-ya,” ucap Baekhyun.

“Apa kau tidak menyadari foto di mading tersebut berbeda dengan aslinya, Sica-ya?,” tanya Taeyeon.

Jessica menggeleng, “Tidak. Saat itu terlalu banyak murid. Dan aku juga sedang emosi tinggi. Jadi, aku tidak menyadarinya,” jawabnya.

“Pasti seseorang telah mengedit fotonya,” seru Chanyeol.

“Tentu saja begitu. Pertanyaannya adalah siapa pelakunya?,” sahut Tao.

“Siapa orang yang sangat membenci Jessica?,” tanya Baekhyun.

“Jessica adalah murid baru, sama sepertiku. Jadi, untuk hal yang seperti itu, masih terlalu dini untuk mengetahuinya. Selama ini, tidak ada yang terlihat menonjol dari murid-murid yang membenci Jessica,” jawab Taeyeon.

“Jessica kan dekat dengan Baekhyun,” seru Chanyeol.

“Jadi?,” tanya Baekhyun bingung.

“Orang yang cemburu dengan kedekatan mereka lah yang melakukannya,” jawab Chanyeol.

“Orang yang menyukai Baekhyun, ya?,” gumam Tao. Mata Tao melebar saat sudah menemukan jawabannya, “TIFFANY!,” serunya.

“Kau yakin?,” tanya Jessica.

“Tentu saja. Selama ini, dia lah yang selalu mengejar Baekhyun,” jawab Tao.

“Aku akan membalas perbuatannya,” ucap Baekhyun.

“Tidak. Kau hanya membuang-buang waktumu, Baekhyun-ah. Kita lupakan saja kejadian tadi,” ucap Jessica.

“Dan membiarkannya menyakitimu lagi? Tidak akan!,”

Taeyeon tercengang mendengar Baekhyun berbicara seserius itu. ‘Sebegitu besar kah rasa sayang Baekhyun kepada Jessica?’, batinnya.

Jessica menggenggam kedua tangan Baekhyun, “Ku mohon. Lupakan kejadian tadi. Anggap saja tidak ada yang terjadi. Kau tak perlu khawatir denganku. Aku adalah gadis yang kuat. Dia takkan bisa menyakitiku lagi. Percayalah,”

“J-Jessica,” gumam Baekhyun.

“Itu benar. Jessica Jung adalah gadis perkasa. Tidak akan ada yang bisa mengalahkannya,” ucap Chanyeol.

“Hidup gadis perkasa!,” seru Tao.

Jessica mendesis kesal, “Apa maksud kalian menyebutku gadis perkasa, eh?,” tanyanya.

“Sica-ah, kau disana?,”

Mereka menoleh ke sumber suara. Mereka menemukan seorang wanita setengah paruh berada di ambang pintu rumah tersebut.

“Mum!,” seru Jessica.

“Kenapa diam saja? Ayo ajak teman-temanmu masuk. Eomma sudah menyiapkan makan siang untuk kalian semua,”

“Woah. Ahjumma sangat baik,” ucap Chanyeol.

“Hidup ahjumma!,” seru Tao.

“Terima kasih sudah merepotkan,” ucap Taeyeon.

“Tidak apa. Ayo masuk,”

Chanyeol, Tao, dan Taeyeon pun masuk terlebih dahulu.

“Mum, masih ingat dengan Baekhyun?,” tanya Jessica.

“Tentu saja ingat. Sahabat yang paling tampan sedunia itu, kan?,” seru sang ibu seraya mengedipkan sebelah matanya.

Wajah Jessica memerah. Ia memukul pelan lengan ibunya sambil menggerutu. Baekhyun tertawa melihatnya.

“Ya sudah. Ayo masuk. Kalian pasti lapar,”

“Baik,”

Mereka bertiga pun masuk dan pintu tertutup.

Di luar, Kyungsoo yang berada di balik pohon tersenyum lega. Ia pun memutuskan untuk pulang ke rumah.

“Syukurlah kau bisa tersenyum kembali, noona,” gumamnya.

>>>

Taeyeon berjalan menuju kelasnya. Banyak murid laki-laki yang menyapanya. Tentu saja karena kecantikannya, Taeyeon telah menjadi idola di sekolah tersebut.

Tiba-tiba, tiga murid perempuan menghampirinya.

“Kalian Tiffany, Sunkyu, dan Hyoyeon itu, kan?,” tebak Taeyeon.

Tiffany tersenyum sinis, “Hebat sekali seorang gadis yang begitu terkenal di sekolah ini hanya dalam waktu satu hari bisa mengenal kami yang sudah berada di popularitas tingkat bawah,”

Taeyeon tertawa, “Kalian merasa begitu?,” tanyanya.

“Tentu saja. Semenjak kehadiran kau dan Jessica itu, semuanya menjadi kacau. Padahal dulu penggemar kami sangat banyak,” jawab Hyoyeon.

“Kasihan sekali kalian,” ucap Taeyeon dengan nada mengejek.

“Kau boleh mengasihani kami, Kim Taeyeon. Tapi, sebelumnya, aku ingin memberitahukan sesuatu untukmu,” ucap Tiffany.

“Dan kau pikir aku tertarik?,” tanya Taeyeon.

“Oh, tentu saja. Karena ini tentang dua orang terdekatmu, Jessica dan Baekhyun,” jawab Sunkyu.

Taeyeon terdiam sejenak. ‘Jangan bilang mereka telah menyakiti Jessica lagi?’, batinnya.

“A-Apa yang ingin kau beritahu?,” tanya Taeyeon.

‘Kena kau, Kim Taeyeon!’, batin Tiffany. “Kami tahu, berada di posisimu sangatlah tidak menyenangkan,” ucapnya.

“Maksudmu?,”

“Kami tidak sebodoh itu, Kim Taeyeon. Sebagai orang yang pernah di abaikan oleh lelaki yang aku sukai, aku sangat mengerti dengan keadaanmu,” ucap Tiffany.

“Aku tidak pernah bernasib sama denganmu,” ucap Taeyeon.

“Benarkah? Lalu, apa kau merasa tidak sakit hati dengan hubungan mereka berdua yang tidak wajar jika hanya disebut sahabat itu?,” tanya Hyoyeon.

“Ngg—aku—,”

“Jangan khawatir, Taeyeon-ssi. Selama kau percaya kepada kami, kau akan bisa mendapatkan hati Baekhyun. Tapi, jika kau tidak percaya, ya tidak apa-apa. Lagi pula, kami hanya berniat untuk membantumu saja sebelum hal yang tidak kau inginkan benar-benar terjadi,” ucap Tiffany.

Taeyeon menunduk takut. Ia memikirkan perkataan ketiga gadis dihadapannya itu. Bagaimana jika Jessica dan Baekhyun pada akhirnya akan bersatu? Apakah ia sanggup menerima kenyataan itu?

“Come on, girls. Let’s go to the classroom,” ajak Tiffany.

Trio gadis itu pun pergi dari hadapan Taeyeon. Taeyeon mengangkat kepalanya seraya menghela napas berat. Ia bingung harus bertindak bagaimana.

Dan seketika, Taeyeon membeku saat melihat di ujung koridor, Jessica dan Baekhyun berpegangan tangan sambil berjalan. Tubuh Taeyeon bergetar pelan dan dadanya terasa sesak. Perkataan trio gadis tadi pun terus mengiang-ngiang di pikirannya.

“What should I do?,” gumamnya.

>>>

Jessica dan Baekhyun keluar dari sekolah menuju area parkir disusul Taeyeon, Chanyeol, dan Tao. Langkah Jessica terhenti saat dirinya melihat Kyungsoo sedang menaiki sepedanya.

“Ya! Do Kyungsoo!,” panggil Jessica.

Kyungsoo menoleh ke sumber suara, “Noona!,” balasnya.

Jessica berlari menghampiri Kyungsoo, “Aku boleh pulang bersamamu?,” pintanya.

“Apa? Kau serius, noona?,” tanya Kyungsoo tak percaya.

“Tentu saja. Tapi, sebelum kau antarkan aku ke rumah, bisa kita singgah ke kedai es krim? Aku akan mentraktirmu sepuasnya,” seru Jessica.

“B-Baik!,” jawab Kyungsoo senang. ‘Tak pernah aku melihat Sica noona bersemangat seperti ini’, batinnya.

“TEMAN-TEMAN, AKU PULANG DULU, YA?!,” teriak Jessica.

“Hati-hati dijalan!,” balas Tao.

“Sampai jumpa besok, Sica-ya!,” balas Chanyeol.

“Selamat bersenang-senang!,” balas Taeyeon.

Sedangkan Baekhyun hanya memasang senyuman pahitnya.

Jessica duduk di belakang Kyungsoo dan mereka pun pergi mengendarai sepeda milik Kyungsoo.

“Mereka itu cocok, lho!,” ucap Tao.

“Cocok memerankan film animasi Beauty and The Beast, kan?,” tebak Chanyeol.

Tao, Chanyeol, dan Taeyeon tertawa. “Kalian ini!,” seru Taeyeon disela tawanya. Namun, tawanya berhenti saat melihat Baekhyun menunduk dan terlihat murung.

“Ada apa, Baekhyun-ah?,” tanya Taeyeon khawatir.

“Kenapa kau murung? Rasanya tadi kau bersemangat sekali,” sahut Tao.

“Aku tidak apa-apa. Hanya mendadak kehilangan mood saja,” jawab Baekhyun lalu berjalan meninggalkan teman-temannya.

“Aneh sekali dia,” ucap Chanyeol.

“Sepertinya dia cemburu karena Jessica pulang bersama Kyungsoo,” ucap Tao.

“Ah, tidak mungkin. Baekhyun kan hanya mencintai Taeyeon?,”

“Mungkin saja,”

Taeyeon menunduk sambil mendengar perkataan Chanyeol dan Tao. ‘Mereka benar. Aku yakin sekali Baekhyun sedang cemburu’, batinnya.

>>>

“Ingin pesan apa, agasshi?,”

“Es krim rasa vanilla,” jawab Jessica.

“Sama dengannya,” jawab Kyungsoo.

“Baik. Harap menunggu,” pelayan itu pun pergi.

“Eh? Kau hanya memesan itu? Aku bilang kau boleh memesan sepuasnya,” ucap Jessica.

“Aku hanya ingin itu, noona,” jawab Kyungsoo.

“Jangan bilang kau tidak enak padaku karena aku adalah orang miskin? Tenang saja! Mum memberiku uang banyak hari ini,” ucap Jessica.

“Tidak, noona. Terima kasih. Aku hanya ingin satu es krim saja,” jawab Kyungsoo.

Jessica menghela napas berat, “Baiklah jika itu yang kau mau,” ucapnya.

Kyungsoo menjadi tidak enak, “Maafkan aku, noona,” ucapnya.

Mendengar itu, Jessica spontan tertawa keras. Kyungsoo menjadi bingung karenanya.

“Kau sangat polos, Kyungsoo-ah. Untuk apa meminta maaf? Memangnya kau salah apa?,” tanya Jessica.

Kyungsoo menyengir, “Tidak ada sih,” jawabnya.

Jessica memukul lengan Kyungsoo sambil tertawa, “Kau ini!,” serunya disela tawanya.

Kyungsoo tersenyum lebar melihat Jessica tertawa senang. Ia sangat jarang melihat Jessica bisa sesenang ini. ‘Mungkin karena Jessica noona tidak perlu menyimpan rahasianya lagi. Makanya dia bisa selega dan sesenang ini sekarang’, batinnya.

Dan satu hal yang membuat Kyungsoo semakin senang dengan keadaan sekarang. ‘Jessica noona terlihat sangat cantik saat tertawa’, batinnya.

>>>

Taeyeon sedang memikirkan tawaran dari Tiffany pada waktu kemarin. Berhubung ia selalu merasa tidak tahan melihat Baekhyun bersama Jessica, Taeyeon mencoba untuk menerimanya. Tetapi, apa ia sanggup untuk menyakiti sahabatnya sendiri? Apa ia harus bermain curang untuk mendapatkan hati pria yang ia cintai?

Taeyeon memegang selembar kertas bertuliskan nomor ponsel Tiffany. Tiffany memang sengaja memberinya pada saat pulang sekolah agar Taeyeon bisa memutuskan tawarannya, antara menerima atau menolak. Setelah menghela napas berat, Taeyeon mulai mengetik nomor ponsel Tiffany di ponselnya, lalu menekan tombol hijau untuk memanggilnya.

“H-Halo? A-Apakah ini Tiffany?,”

“…”

“Aku adalah Taeyeon. Aku sudah memutuskan untuk menerima tawaranmu,”

>>>

Jessica berpisah dengan Kyungsoo di pertigaan koridor kampus mereka. Jessica berjalan seorang diri menuju kelasnya. Dengan senandung ria, Jessica berjalan penuh semangat. Tapi, kelas-kelas yang di laluinya masih sangat sepi. Ya, Jessica memang sengaja datang pagi-pagi untuk mengerjakan tugasnya yang belum sempat ia kerjakan kemarin.

Tiba-tiba, sesuatu membungkam hidung dan mulutnya. Bau yang sangat menyengat tercium ke dalam hidungnya. Jessica mulai kehilangan napas hingga penglihatannya menjadi gelap.

Seorang wanita membawa Jessica yang tak sadarkan diri menuju sebuah gudang yang cukup jauh dengan kelas-kelas di kampus tersebut. Untungnya hari masih pagi sehingga tidak ada yang melihat mereka. Sesampai di gudang, wanita itu meletakkan Jessica bersandar di dinding. Ia mengikat kedua tangan dan kaki Jessica dan menutup mulut Jessica dengan isolasi hitam. Setelah semuanya telah selesai, wanita itu segera keluar dari gudang dan mengunci gudang itu. Kunci tersebut pun di buang ke sembarang tempat dan wanita itu pun melangkah pergi sebelum ada orang yang melihatnya.

“Maafkan aku, Sica-ya,”

    TBC

Review, please~!

11 respons untuk ‘I Choose To Love You (Chapter 5)

  1. Waaa~~ ke-publish juga *happy* keren keren (y)
    Duuuhh~~ Taeyeonn! kok km trima tawaran ituu?? *gemes*
    itu siapa yang ngebekep(?) Jessie? Taeyeon kah? ya smoga Baek cepet nolongin Jessie 😀 hwaiting for next FF!

  2. annyeong author, aku new reader jung eun kyo imnida ^^
    sebenernya udah baca dari beberapa minggu lalu beberapa ff disini tapi kayaknya author lagi hiatus lama banget, akhirnya baru komen sekarang disini, mianhae 😦
    uh taeyeon kok jahat sih ama sica, tapi entar kayaknya dia bakal nyesel karena tiffany cuma memperalat dia deh /sotoy
    entah kenapa disini aku dukungnya kyungsica, rare sih couple itu,
    ditunggu next chap

  3. baekhyu cemburu yaaa cieeeee :3 aku seneng baek cemburu. gantian dong, kan kasian klo jessica eon yg cemburu terus2an >< omo jessica eon diculik. apa taeyeon yg nyulik?

Tinggalkan komentar