Skool Luv Affair (Chapter 1)


Title:
Skool Luv Affair

Author:
Xiao Li/ @dhynakim10

Main Cast:
Jessica – Jin – V – Jungkook
Suga – Jimin – J-Hope – Rap Monster

Support Cast:
YoonA – Hyoyeon
Taeyeon – Tiffany – Seohyun
etc

Genre:
School-life – Romance – Friendship

Length:
Series

 Gambar

***

Di sebuah istana milik Kim Dongwook sedang diadakan pesta makan malam bersama keluarganya dan keluarga kecil yang dikepalai oleh janda bernama Leanne Lee. Suasana di ruang makan tersebut sangat mewah dan berkelas. Bahkan pakaian mereka juga sangat berkelas dan harganya tidak terjangkau. Itu sudah pasti menandakan bahwa mereka bukan orang-orang biasa.

“Bersulang untuk satu tahun memperingati hari pertunangan Kim Seokjin dan Tiffany Hwang!” seru Dongwook sambil mengangkat gelasnya yang berisikan air berwarna.

Semuanya mengikuti apa yang Dongwook lakukan lalu saling menyentuhkan dinding gelas mereka satu sama lain. Setelah itu tawa ringan menghiasi ruangan tersebut.

“Sayang sekali Seokjin dan Tiffany masih sekolah. Seandainya mereka sudah lulus sekolah dan kuliah, mungkin kita akan segera menentukan tanggal pernikahan mereka.” ucap Hyesun, isteri dari Dongwook.

“Benar sekali. Saya juga sudah tidak sabar ingin segera menggendong cucu.” ucap Leanne sambil tertawa.

“Eomma, jangan berlebihan. Aku maupun Seokjin masih muda.” ucap Tiffany malu.

“Tiffany di saat malu, sangatlah manis.” puji Hyesun.

“Eommoni bisa saja.” ucap Tiffany sambil tertawa pelan.

“Seokjin-ah, kenapa sedari tadi diam saja?” tanya Leanne saat melihat Seokjin sedang memainkan sendok dan garpunya.

Seokjin menghentikan aksinya lalu tersenyum kecil, “Maafkan saya, eommoni. Mungkin saya tidak tahu apa yang harus saya bicarakan.” jawabnya.

“Tidak apa-apa. Kami semua tahu kalau Seokjin adalah orang yang pendiam. Benarkan, eomma?” seru Tiffany.

“Ah, tentu saja.” jawab Leanne.

“Maafkan Seokjin kami, ya? Saya yakin Seokjin tidak pendiam jika bersama Tiffany. Buktinya hubungan mereka masih baik-baik saja.” ucap Dongwook.

“Tentu saja, abeonim. Seokjin sangat cerewet jika bersama saya.” jawab Tiffany yang langsung disambut tawa oleh ketiga orang tua itu. Sedangkan Seokjin sendiri hanya tersenyum kecut menanggapinya.

Perbincangan mereka masih terus berlanjut. Seokjin sendiri berharap perbincangan ini segera berakhir dan ia bisa pergi ke kamar untuk tidur.

>>>

Taehyung sedang menekan tombol yang membentuk kata sandi di studio pribadi miliknya yang terletak di samping sekolahnya, Jeguk High School. Rencananya, anak itu akan bermalam di studionya untuk malam ini. Setelah berhasil menyelesaikan kata sandi dan pintunya pun terbuka, lelaki berambut merah itu masuk ke dalam studionya dan begitu kaget saat melihat seorang lelaki sedang berbaring di sofa di studionya.

“YA! MIN YOONGI! APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?” teriak Taehyung kaget.

“Berisik! Kau tidak lihat kalau aku sedang ingin tidur?” balas Yoongi kesal.

“Apa yang terjadi dengan kamarmu di hotel milik ayahmu, eoh? Ada penyerangan? Gempa bumi? Kenapa kau mengungsi untuk tidur disini?” tanya Taehyung sambil menghampiri Yoongi.

“Aku bosan. Lagipula, aku sedang berusaha menghindari anak buah ayahku yang suka sekali menyuruhku untuk melakukan kerja sambilan di hotel milik ayahku yang nantinya akan menjadi milikku juga.” jawab Yoongi.

“Bukankah kau sangat menikmati kerja sambilan itu? Bukankah hal itu membuat aktivitasmu menjadi tak membosankan? Lagipula, kerja sambilan itu secara tidak langsung akan mengubahmu menjadi orang yang lebih baik dan mandiri.” ucap Taehyung.

“Ya! Sejak kapan kau jadi pintar berceramah, Kim Taehyung? Kau sendiri, apa yang kau lakukan disini?”

“Kau ini bodoh atau apa? Ini studioku! Sesuka hatiku apa yang ingin ku lakukan.” jawab Taehyung.

“Ah, sudahlah! Aku ingin tidur. Aku tidak ingin berdebat denganmu.” ucap Yoongi lalu mengambil bantal dan menutupi wajahnya dengan bantal tersebut.

Taehyung mendengus kesal sambil melempar tasnya ke tubuh Yoongi lalu segera masuk ke kamar mandi.

“YA! KAU MAU MATI, EOH?” teriak Yoongi kesal.

>>>

“Selamat datang di kamar anda!”

Mata milik Sooyeon berbinar-binar saat melihat begitu indahnya kamar yang diberikan kakeknya kepadanya. Haraboji is the best, gumamnya dalam hati.

“Terima kasih.” ucap Sooyeon pada pelayan itu.

“Panggil saya jika memerlukan sesuatu. Barang-barang anda sudah tersusun rapi di kamar ini.”

“Baiklah. Kau boleh pergi sekarang.” ucap Sooyeon.

Pelayan itu pun mengucapkan salam pamit lalu keluar dari kamar Sooyeon. Sooyeon berlari dan melompat ke ranjang berukuran king size yang ada di kamarnya. Ia berbaring sambil menatapi langit-langit kamarnya yang begitu indah.

“Akhirnya aku tiba juga di Korea Selatan.” gumam Sooyeon.

Tiba-tiba, Sooyeon teringat perkataan kakeknya saat mereka menikmati makan malam.

“Kakek sudah mengurus kepindahan sekolahmu. Kau bisa bersekolah mulai besok.”

“Oh my gosh!” pekik Sooyeon kaget, “Ya! Haraboji! Tidak bisakah kau berikan satu hari saja untukku beristirahat? Masa kau menyuruhku langsung masuk sekolah besok?” protesnya.

“Aku tidak ingin kau kehilangan sedikit saja pelajaran. Kau pikir kau bisa bersantai disini? Aku akan mendidikmu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Apalagi Amerika telah meracuni otakmu. Jadi, aku akan membuatmu berubah mulai detik ini juga.”

“YA!—”

“Pertama, jangan gunakan kata kasar kepada orang yang lebih tua bahkan sebaya maupun lebih muda darimu.” ucap kakeknya.

“Apa-apaan itu?”

“Kedua, kau itu perempuan. Maka kau harus bersikap layaknya perempuan. Manis, kalem, dan berkelas. Jangan bersikap seperti orang kampungan yang tidak punya tata krama.”

“Apa? Jadi, maksudmu, aku ini kampungan, eoh?” tanya Sooyeon tidak terima.

“Jika kau tidak ingin dikatai kampungan, maka kau harus ubah sikap burukmu itu. Dan ketiga, kau harus menjadi orang yang pintar. Cukup di bidang akademik. Jika kau juga pintar di bidang non-akademik, itu lebih baik.”

“Seharusnya aku tetap di Amerika saja.” gumam Sooyeon pelan.

“Besok kau harus bangun pagi-pagi. Supir pribadimu akan mengantarkanmu ke sekolah barumu.”

“Sekolah macam apa yang akan aku masuki? Sekolah kemiliteran?” tanya Sooyeon.

“Jeguk High School!”

“Jeguk—APA??!!”

Sooyeon tersenyum lebar. Tidak hanya senang karena bisa kembali ke Korea Selatan, tetapi karena sebentar lagi keinginan sebenarnya untuk kembali ke Korea Selatan akan terkabul.

“Jeguk High School? Kim Seokjin?” gumam Sooyeon sambil tersenyum.

>>>

Suasana pagi di Jeguk High School sangatlah cerah. Semua murid beraktivitas dengan bahagia. Mungkin hanya satu murid yang tidak pernah bahagia selama berada di sekolah tersebut. Sebut saja si murid dari kelas amal, Im Yoona.

“Selamat pagi, miskin!”

“Bagaimana kabarmu, miskin?”

“Apakah bajumu sudah kau cuci, miskin? Kau hanya punya satu baju, kan?”

“Lihat! Bajunya saja sudah tidak layak pakai.”

Tiffany, Taeyeon, dan Seohyun yang baru saja melintasi koridor tersebut langsung menghentikan langkah saat Taeyeon membuka suara.

“Itu dia si murid tidak tahu diri!” seru Taeyeon.

“Aku heran. Sudah hampir tiga tahun dia disini dan selalu disiksa, tapi mengapa dia masih bisa bertahan?” ucap Tiffany bingung.

“Namanya saja murid miskin tidak tahu diri.” ucap Seohyun.

Tiba-tiba, sebuah tangan melingkar di leher Seohyun hingga Seohyun memekik kaget.

“YA! PARK JIMIN!”

“Good morning, honey!” sapa Jimin.

“Singkirkan tanganmu sekarang!” perintah Seohyun.

“Mengapa? Kau tidak lihat murid-murid perempuan menatapmu iri, eoh?” tanya Jimin.

“Tanpa kau perlakukan seperti ini pun, mereka akan tetap iri kepadaku.” jawab Seohyun.

PLETAKKK!!

Sebuah jitakan mendarat di kepala Jimin. Ternyata pelakunya tak lain adalah Kim Hyoyeon.

“Ya! Mengapa kau memukulku, Hyoyeon-ah?” tanya Jimin kesal.

“Dasar playboy cap kapak! Hentikan aksimu sebelum para penggemar Seohyun membunuhmu!” omel Hyoyeon.

“Mereka tidak akan berani padaku. Siapa yang berani melawan Bangtan Sonyeondan, eoh?”

“Sombong sekali. Kau juga tidak akan berani jika teman-temanmu tidak membantumu.” ucap Hyoyeon.

“Ya! Kim Hyoyeon!”

“Berisik sekali kalian ini.” gerutu Tiffany kesal.

“Hyoyeon-ssi, dimana my Yoongi?” tanya Taeyeon.

“My apanya?” gumam Hyoyeon pelan, “Itu mereka!” jawabnya sambil menunjuk lima murid laki-laki berjalan menghampiri mereka.

“Oh my gosh! My Yoongi!” seru Taeyeon senang.

“Jangan bersikap norak.” ucap Seohyun.

“Apa kalian melihat murid dari kelas amal?” tanya Yoongi.

“D-Dia baru saja melintasi koridor ini. M-Mungkin sedang berada di kelas sekarang.” jawab Taeyeon gugup.

Tiffany, Seohyun, dan Hyoyeon menahan tawa mereka mendengar nada bicara Taeyeon yang selalu berubah setiap Yoongi berada di depannya.

“Ya! Pak Jimin! Kenapa kau tidak mengerjai murid dari kelas amal itu?” tanya Namjoon kesal.

“Tidak bisa! Aku sedang ada urusan dengan Seohyunnie.” jawab Jimin.

“Aku tidak merasa berurusan denganmu.” ucap Seohyun lalu segera pergi.

“Seohyunnie! Tunggu aku!” seru Jimin seraya mengejar Seohyun.

“Aish! Si playboy itu!” gerutu Hyoyeon kesal.

“Ngg—dimana Seokjin?” tanya Tiffany.

“Oh, calon isteri Kim Seokjin sedang mencari suaminya. Apa kalian tidak puas setiap hari bertemu?” goda Hoseok.

“Tutup mulutmu, Jung Hoseok!” ucap Tiffany kesal.

“Bisakah kita segera pergi? Aku harus belajar untuk ulangan hari ini.” ucap Jungkook.

Taehyung merangkul Jungkook, “Tanpa belajar pun, kau akan tetap meraih peringkat pertama, Jungkook-ah.” ucapnya.

“Sebelum kau belajar, aku ingin kita semua menghabisi murid dari kelas amal itu dulu.” ucap Yoongi.

“Yoongi-ah, tidak puas kah setiap hari kau menyakiti Im Yoona?” tanya Hyoyeon.

“Maafkan aku, Hyoyeon-ah. Aku tidak akan berhenti sampai sekolah ini bersih dari kotoran sampah.” jawab Yoongi.

Tiba-tiba, murid-murid mulai berlarian menuju halaman sekolah. Merasa penasaran, Taehyung menahan seorang murid perempuan itu memberikan sedikit informasi kepadanya.

“Apa yang terjadi?” tanya Taehyung.

“Ada sesuatu yang menghebohkan di luar. Aku tidak tahu pasti apa yang terjadi. Lebih baik kau lihat sendiri.”

“Tunggu apa lagi? Apa kalian semua tidak penasaran?” tanya Hoseok.

Mereka pun juga ikut pergi menuju halaman sekolah bersama murid-murid lainnya.

Sesampai di halaman sekolah, mereka melihat banyak murid yang berada disana hanya untuk menyaksikan sebuah mobil yang sangat mewah dan mahal. Tak lama kemudian, seorang supir membukakan pintu mobil dan keluarlah seorang perempuan cantik mengenakan seragam yang sama dengan murid-murid lainnya.

“A-Apa itu bidadari?” gumam Jimin.

“Ya! Dasar playboy cap kapak!” omel Seohyun sambil memukul lengan Jimin hingga lelaki penuh karisma itu kesakitan.

Mata Tiffany membulat sempurna saat sadar bahwa perempuan yang baru saja keluar dari mobil mewah itu adalah orang yang sangat ia kenali. Tak lama kemudian, matanya dan mata perempuan itu bertemu. Perempuan itu juga terlihat kaget, namun tak lama setelah itu ia mengukir senyuman manis dibibirnya.

“Kau mengenalnya?” tanya Taeyeon.

Tanpa menjawab, Tiffany melangkah maju untuk menghampiri perempuan itu. Kini semua mata tertuju pada Tiffany. Setelah berada di hadapan perempuan itu, Tiffany mengukir senyuman di bibirnya.

“Long time no see, Sooyeon-ah.” ucap Tiffany.

“Bagaimana kabarmu, Fany-ah?” tanya perempuan bernama Sooyeon itu.

“Aku? Sangat baik.” jawab Tiffany.

“Aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi.” ucap Sooyeon.

“Aku juga. Ku pikir, kau akan menghilang untuk selama-lamanya.” ucap Tiffany.

Sooyeon tersenyum kecut, “Apakah kau sangat menginginkan hal itu?” tanyanya.

Tiffany mengangkat bahunya, “Selama kau tidak mengganggu hubunganku dengan Seokjin, aku tidak merasa ada masalah.” jawabnya.

Sooyeon menelan salivanya kasar, “Apakah kau dan Seokjin—”

“Bahkan kami sudah bertunangan.” ucap Tiffany.

“Bohong!” ucap Sooyeon tak percaya.

“Sayang sekali, Jung Sooyeon. Aku berkata jujur. Kim Seokjin yang dulu bukan Kim Seokjin yang sekarang. Dulu mungkin ia berkata akan menunggumu walaupun kau takkan kembali. Tapi, sekarang Kim Seokjin sudah menjadi milikku. Dan kau takkan bisa merusak tali pertunangan kami.” ucap Tiffany lalu melangkah pergi.

“YA!” teriak Sooyeon.

Tiffany menghentikan langkahnya, “Makanya, jangan menyiakan apa yang kau miliki.” ucapnya lalu kembali melangkah pergi.

Sooyeon menggigit bibirnya. Ia tak percaya, baru saja ia masuk sekolah tersebut, ia sudah mendapatkan musibah yang sangat besar.

“Kalian saling kenal?” tanya Namjoon.

“Kami berteman saat menduduki sekolah dasar dan menengah.” jawab Tiffany.

“Setelah itu?” tanya Taehyung.

“Kau ini bodoh atau apa? Jika aku berteman dan mengatakan ada batasnya, itu artinya setelah itu kami bukan teman lagi.” jawab Tiffany lalu pergi disusul Taeyeon.

>>>

Waktu telah menunjukkan jam pelajaran dimulai. Semua murid sudah berada di dalam kelas mereka. Saat ini, hanya kelas 3-1 yang masih belum memulai pelajaran karena guru mereka belum juga datang.

Tiffany berbalik ke belakang—tepat dimana Seokjin duduk—, “Kau darimana saja tadi?” tanyanya.

“Bukankah kau melihatku hanya berada di kelas?” balas Seokjin.

“Ah, baiklah.” ucap Tiffany mengerti lalu kembali berbalik ke posisinya semula.

Tiba-tiba seorang guru masuk bersama seorang murid perempuan yang tak lain adalah Sooyeon. Lagi-lagi, semua mata tertuju kepadanya. Tidak terkecuali Seokjin. Hanya saja, tatapannya datar seperti biasa.

“Silakan perkenalkan dirimu.” ucap guru itu.

Baru saja Sooyeon ingin memperkenalkan diri, tiba-tiba matanya tertuju kepada Seokjin. Seokjin juga menatapnya hanya saja tatapan itu sangat datar hingga membuat perasaan Sooyeon bercampur-aduk sekarang.

Tatapannya, mengapa dia menatapku seperti tak mengenaliku?, batin Sooyeon.

“Sooyeon-ssi?”

Sooyeon tersadar, “Ah, iya. Annyeonghaseyo. Nama saya Jung Sooyeon. Kalian bisa memanggil saya Sooyeon.” ucapnya memperkenalkan diri.

“Bukankah kau murid pindahan? Berasal dari sekolah mana?” tanya Hoseok.

“High School of Math and Science.” jawab Sooyeon.

“Omo! Bukankah itu sekolah terfavorit di benua Amerika?” seru Taeyeon.

“Untuk masuk ke sekolah itu, kita harus memiliki nilai yang sangat tinggi. Ah, aku bahkan sudah menyerah untuk masuk sekolah itu dari dulu.” ucap Seohyun.

“Kenapa pindah dari sekolah sebagus itu? Kenapa memilih untuk bersekolah disini?” tanya Jungkook.

Sooyeon tersenyum, “Aku punya tujuan untuk bersekolah disini.” jawabnya.

“Tujuan?”

“Tujuan yang sangat berarti bagiku. Dan tujuan itu sudah lama ku rencanakan. Hanya saja, sejak dulu belum tercapai. Sekarang lah aku bisa melakukannya. Jadi, takkan ku sia-siakan kesempatan ini.” ucap Sooyeon dengan senyuman terbaiknya.

Seokjin masih menatapnya dengan tatapan datar, tak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Sooyeon.

“Aku tidak mengerti. Tapi, sepertinya kau orang yang baik.” ucap Taehyung.

“Bagaimana dengan pekerjaan orangtuamu?” tanya Yoongi.

“Pertanyaan yang sudah ku duga sejak awal.” gumam Sooyeon pelan, “Ayahku adalah direktur di United States Corporation. Sedangkan ibuku adalah seorang anggota dewan di Amerika.” jawabnya.

Terdengar decakan kagum maupun iri di kelas tersebut. Ternyata ada lagi satu murid yang sangat kaya raya di Jeguk High School.

“Apakah kalian mengingat Jung Daehyun?” tanya seorang guru yang sedari tadi berdiri disamping Sooyeon.

“Mantan presiden Korea Selatan.” jawab Yoona yang berhasil mendahului Jungkook. Hal itu membuat Jungkook semakin benci kepadanya.

“Tepat!”

“Songsaenim, apa hubungannya murid baru ini dengan mantan presiden Korea Selatan?” tanya Jimin bingung.

“Jung Sooyeon adalah cucu dari Jung Daehyun, mantan presiden kita.” jawab Tiffany.

“Benarkah?”

“Jung Sooyeon adalah cucu Jung Daehyun?”

“Tidak bisa dipercaya!”

“Seberapa kaya dia sekarang?”

“Harap tenang!” pinta guru itu, “Sooyeon-ssi, kau boleh duduk sekarang.”

Sooyeon pun melangkah menuju kursinya yang terletak di antara kursi Seokjin dan kursi Taehyung. Sooyeon pun duduk dengan tenang meski jantungnya berdetak kencang karena sekarang ia berada disamping Seokjin.

“Senang berkenalan denganmu, Sooyeon-ah. Ku harap kita bisa berteman baik.” seru Taehyung.

Siapakah lelaki bersemangat ini?, batin Sooyeon. “Baiklah. Siapa namamu?”

“Namaku Kim Taehyung. Kau boleh memanggilku Taehyung. Aku punya studio pribadi di dekat sekolah ini. Kau boleh berkunjung kapanpun kau mau.”

“Terima kasih.” ucap Sooyeon. Setidaknya dia bisa ku andalkan disini, batinnya.

>>>

Waktu istirahat telah tiba. Semua murid melaksanakan aktivitas masing-masing. Saat ini, kantin di Jeguk High School tidak terlalu penuh. Tetapi, cukup banyak yang sedang makan siang saat ini.

“Ayahku adalah CEO di agensi entertainment. Kau tahu Super Junior? Girls’ Generation? EXO? Mereka adalah artis dibawah naungan agensi ayahku.” seru Taehyung.

“Ah, SM Entertainment, kan? Aku sangat menyukai artis-artis dari agensi tersebut.” ucap Sooyeon.

Saat ini, Taehyung dan Sooyeon sedang mengambil makan siang mereka. Baru saja mereka berkenalan, tetapi mereka sudah seperti berteman sejak lama. Itu pun karena Taehyung lah yang selalu mengikuti Sooyeon.

“Sejak kapan Taehyung berteman dengan murid baru itu?” tanya Seohyun.

“Namanya juga Taehyung. Semua murid baru diajaknya berteman.” jawab Taeyeon.

“Tidak usah dipedulikan. Lanjutkan saja makan kalian.” ucap Tiffany.

“Ngomong-ngomong, apa yang membuat kalian berhenti berteman?” tanya Seohyun penasaran.

Tiffany menghentikan kegiatan makannya, “Cinta.” jawabnya.

“Eoh?”

“Karena cinta, kami berhenti berteman.” jawab Tiffany.

“Jawaban yang aneh.” ucap Taeyeon bingung.

Sooyeon melangkah menuju meja yang akan ditempatinya untuk makan. Namun, sepertinya Sooyeon memilih meja yang salah. Taehyung sampai menahannya untuk tidak duduk di tempat tersebut.

“Kenapa? Aku ingin makan.”

“Kita makan di tempat lain saja.” usul Taehyung.

“Ada apa dengan tempat ini? Apa salahnya aku makan di tempat ini?” tanya Sooyeon bingung.

“Nggg—bagaimana, ya? Aku bingung menjelaskannya.”

“Permisi.”

Sooyeon dan Taehyung menoleh ke sumber suara. Suara itu berasal dari gadis cantik ber-nametag Im Yoona.

“Ini adalah tempat saya. Anda bisa makan di tempat lain.” ucap Yoona.

“Apa? Memangnya sekolah ini milikmu? Tekhnisnya, sekolah ini milik Kim Seokjin. Mengapa kau berkata tempat ini milikmu?” tanya Sooyeon kesal.

“Kau mengenal Kim Seokjin?” tanya Taehyung.

Sooyeon mendadak grogi, “Ah, karena dia sangat terkenal. Siapa yang tidak mengenalnya?”

Tiba-tiba, kelima lelaki yang merupakan anggota dari Bangtan Sonyeondan dan seorang perempuan pun muncul. Melihat itu, Yoona langsung mendorong Sooyeon untuk menjauh, lalu duduk di kursi tersebut.

“YA!” teriak Sooyeon kesal karena sudah didorong oleh Yoona.

Kelima lelaki dan seorang perempuan itu menghampiri Taehyung, Sooyeon, dan Yoona.

“Para pengacau datang!” ucap Seohyun.

“My Yoongi!” seru Taeyeon.

Baguslah jika Seokjin tidak ada sekarang, batin Tiffany.

“Ternyata kau disini, Taehyung-ah. Kami mencarimu kemana-mana.” ucap Namjoon.

“Maaf. Aku sedang dalam tahap pendekatan dengan Sooyeon.” ucap Taehyung.

“Pendekatan apanya?” protes Sooyeon tak terima.

Yoongi pun duduk tepat berhadapan dengan Yoona. Sooyeon yang melihat itu langsung mendengus kesal.

“See? Kau mengijinkan dia untuk duduk disini. Sedangkan aku? Memangnya apa bedanya aku dengannya? Kami sesama murid disini. Atau karena dia kekasihmu?” omel Sooyeon.

“Sooyeon-ssi, sejak kapan kau yang kalem berubah menjadi liar seperti ini?” tanya Jimin tak percaya.

“Kau tidak diijinkannya duduk disini?” tanya Yoongi.

“Iya!” jawab Sooyeon kesal.

“Maaf. Kursi yang Im Yoona duduki saat ini adalah kursi persembahan dariku. Hanya dia yang boleh duduk disana.” ucap Yoongi.

“Ah, jadi kalian benar-benar sepasang kekasih, ya?” tebak Sooyeon.

Taehyung menepuk dahinya, “Sooyeon-ah, Yoona adalah mangsa Yoongi. Bukan kekasih Yoongi.” bisiknya.

Mata milik Sooyeon membulat sempurna, “Apa? Jadi kau adalah kanibal? Kau pemakan manusia? Dan Im Yoona adalah mangsamu? Oh my gosh! Sekolah macam apa ini?”

“Permisi, Sooyeon-ssi. Sepertinya kau salah paham. Mangsa yang dimaksud Taehyung bukan mangsa untuk dimakan.” ucap Hyoyeon.

“Jadi, mangsa untuk apa?” tanya Sooyeon.

“Apa perlu aku tunjukkan kepadamu?” tanya Yoongi dengan senyum misteriusnya.

“Yang penting bisa ku jadikan jawaban dari pertanyaan gila ini.” jawab Sooyeon.

“Spesial untukmu, aku akan menunjukkan lebih jelas dari biasanya.” ucap Yoongi.

Sooyeon terdiam, menunggu apa yang akan ditunjukkan oleh Yoongi.

“Silakan makan, Yoona-ah. Kau pasti lapar.” ucap Yoongi.

“I-Iya.” jawab Yoona lalu menyuap makanannya dengan sendok ke mulutnya.

“Ah, sepertinya enak.” ucap Yoongi.

“Iya.” ucap Yoona sambil mengunyah makanannya pelan. Di dalam hati, ia sangat gugup dan ketakutan.

“Boleh aku mencoba sedikit?” pinta Yoongi. Yoona membalas dengan menganggukkan kepalanya.

Yoongi pun mengambil sendok dan menyicipi makanan milik Yoona, “Mmm, enak. Tapi, rasanya masih ada yang kurang.” ucapnya. “Namjoon-ah, bisa kau membantuku?” pintanya.

Namjoon tersenyum lalu mengambil saus pedas dan kecap asin yang terletak di meja tersebut. Lalu ia menuangkan keduanya ke makanan milik Yoona. Dan saat itu lah, Sooyeon mulai mengerti.

“Woah! Pasti sekarang makananmu sangat enak. Semua restauran pasti iri melihatmu memiliki makanan seenak ini.” ucap Namjoon.

“Tunggu apa lagi? Makanlah!” ucap Yoongi.

“Hentikan.” ucap Sooyeon tak terima.

“Kenapa? Kau memintaku untuk menunjukkannya, kan? Ini masih belum apa-apa. Masih banyak yang ingin ku tunjukkan. Spesial untuk murid baru yang cantik.” ucap Yoongi.

“KU BILANG, HENTIKAN!!!” teriak Sooyeon hingga mendapatkan perhatian oleh semua orang yang ada di kantin.

“S-Sooyeon-ah..” ucap Taehyung sedikit takut.

Yoongi berdiri, “Hei, gadis liar! Bisakah kau diam dan menyaksikannya dengan tenang? Kau itu perempuan. Bertindaklah seperti perempuan.” ucapnya.

“Beraninya kau berbicara seperti itu di saat kau memperlakukan hal buruk kepada seorang perempuan. Dimana letak otakmu, hah? Kau tidak waras?” balas Sooyeon marah.

“Aku melakukan ini untuk membasmi sampah-sampah masyarakat yang ada di Jeguk High School yang agung. Sekarang hanya tersisa satu sampah dan seharusnya mudah bagiku untuk melenyapkannya.” ucap Yoongi.

“Apanya yang sampah masyarakat? Bukankah kita semua sama? Kita semua manusia yang dilahirkan ke bumi ini untuk hidup. Kau bukan siapa-siapa yang bisa menghancurkan kehidupan orang lain. Kau bukan Tuhan. Aku tidak menyangka ternyata seperti ini pendidikan di Korea Selatan yang sekarang. Padahal, dulu aku sangat mengagumi negara kelahiranku yang penuh dengan tata krama. Aku pindah kemari untuk mendapatkan tata krama itu lagi. Sekarang, bahkan disini lebih parah daripada di Amerika. Kalian semua yang sampah!” seru Sooyeon marah.

“S-Sooyeon-ssi..” gumam Yoona tak percaya.

Sooyeon menarik lengan Yoona hingga Yoona berdiri, “Mulai detik ini, aku akan memusnahkan peraturan bodoh yang kau buat. Aku akan melindungi Im Yoona. Dan jika ada diantara kalian yang menyakiti Im Yoona lagi, maka kalian akan berhadapan denganku.” ucapnya.

“Kau pikir kami takut padamu?” tanya Hoseok.

“Dan kau pikir aku takut pada kalian?” balas Sooyeon lalu membawa Yoona pergi dari kantin.

“Sooyeon-ah!” panggil Taehyung seraya ingin mengejarnya, namun ditahan oleh Jungkook.

“Sial! Aku belum pernah bertemu dengan gadis seliar dia!” gerutu Yoongi kesal.

“Daebbak!” ucap Seohyun tak percaya.

“Dia menjatuhkan harga diri My Yoongi? Tidak bisa dimaafkan.” gerutu Taeyeon kesal.

Tiffany tersenyum kecut, “Kau banyak berubah, Jung Sooyeon. Mungkinkah sekarang kau sudah mulai berani padaku?” gumamnya.

Sedangkan lelaki yang sedari tadi menyaksikan peristiwa itu dari kejauhan hanya bisa tersenyum tipis.

“Kau mengalami banyak perubahan, Sooyeon-ah.”

TBC

Panjang, gak? Jarang kan gue bikin FF series yang per-chapternya panjang? Keke~!
Maaf karena terlalu lama menghilang. Jujur, gue sangat amat sibuk. Jadi, harap dimaklumi, yaa~!
Jangan lupa komentar yang banyak!

21 respons untuk ‘Skool Luv Affair (Chapter 1)

  1. jihan_maomao berkata:

    Uwaaaaa !!!!!
    Thor aku suka banget sama chap ini ^^
    mengingatkan aku sama drama the heirs~
    Uwaaa Sooyeon….Jin….aku penasaran sama mereka berdua *-*
    Aku demen pas bagian Sica jatuhin Suga…..err~~~
    FIGHTING NEXT CHAP~~~~

  2. Wew…sooyeon daebak…hahaha..yoonsic..hahaha..kirain dy bkal sma kya yg lain..tp trnyta dy hebat..wohhhooo….tnjukkan sooyeon khbtan mu..hehehehe..d tnggu nxt nya thor…tp knp sooyeon hrus tkut sma pany???

  3. jung lee berkata:

    lanjut nya jangan lama lama ya chingu 🙂
    keep writhing oke (y)
    and ayolah si fany cepet di depak , paling males kalau ada dia –“

  4. aduhhhhh sica baik bangettt…yessss yoonsic my fav coupleeee everrr
    hyoyeon ikut gengnya si yoongi? gk nyangka wkwkwk
    kok masa lalu jessi sama jin gk diceritain ya min? apa itu bakal jadi misteri sementara waktu(?) hahaha
    taehyung naksir nih sama jessi wkwk
    emang dlu jessi takut ya sama fany? aduhhh penasaran bin kepo nihhhh sama ff iniiii
    next chap cepet ya thorrr
    oh iya nanti luhan nyusul jessi ke korea gk? siapa tauuu nanti jessi istri luhan hahahaha
    okkk cepet lanjut thorrrr aku menunggu 

  5. Waah. Jessica jadi pahlawannya yoona ya? Haha. Bagus2 yoonsic. Aku kira jessica bakalan sama kaya yang lain, bakalan musnahin yoona. Ternyata engga.

    Hubungan tiffany, seokjin sama jessica dulu kenapa emangnya? Jessica suka sama seokjin trus tiffany juga?

    Maksud tiffany ngomong mungkin kah jessica udah mulai berani sama dia apa?
    Buat apa jessica takut sama tiffany?

    Emang sikap jessica dulu gimana sampe2 jin juga bilang jessica berubah.

    ŪNext chap ditunggu ^^
    jangan lama2 ya wkwk

  6. Jessicool berkata:

    Da masalalu pa jessi,tiff ma seokjin? APakah cinta segitiga? Q suka gayany sica yg berani ky gni dtnggu kelanjutanny,.

  7. ah! finally update juga! >//<
    Suka suka, apalagi pas Teyung deketin Sica xD
    Kalo Taehyung ngga sama Sica gpp, tapi plis. Jangan couple-in Taehyung sama siapa-siapa ;A; *fangirl akut*
    Dan, well. Penasaran sama hubungan Jess-Jin-Tiff. Pasti dulu Jess sama Jin itu saling suka (soalnya ngga mungkin pas mereka smp pacaran, masih terlalu dini wks) tapi Tiffany juga suka sama Jin. Trus, Jessica terpaksa harus pindah nah makanya si Jin bilang bakal nunggu Sica seperti yang dibilang Tiff tadi. Trus ya JinFany nya di jodohin deh xD *sotoy stadium akhir*
    Dan, yeah! SuperSica is back! Selamatkan Yoongie dari cengkraman Bangtan, my sic! xD
    Dan kalo boleh jujur, aku ngakak pas tahu siapa namanya kakek sica xDD Daehyun xDD Tua banget lu Dae xDD lol
    Next Chapt ditunggu! FighTAENG! '-')9

  8. Ice Jung berkata:

    Daebak! Seru banget! Keren! Ini emang mirip the heirs tapi lebih keren karena sooyeon yg pemberani! Daebak!! Harus dilanjutt thor!!! Aku suka banget karakter jin nyaa, aku paling suka line jin di akhir, dia ternyata inget sama sooyeon makanya ngeliatin di kantin 😀 howaaa ff kesayangan nih mulai sekarang 😀 😀 😀

  9. listyachya berkata:

    sorry thor baru komen di chapt ini/?

    taetiseo jadi antagonis emang cocok bgt , apa lagi fany yang tokoh utama dr antagonis itu /apa.
    sebenernya hubungan jessica , jin, sama tiffany itu di masa lalu kayak gimana thor? kok penasaran -_-
    yoonsic , udah lama ga nemuin ff yoona jessica sahabatan / temenan kayak gini, biasa nya mereka yang rival. haha ‘-‘

    dilanjut thor!

  10. sehunjessicaforever berkata:

    Aaaa sica daebakk..
    Suka karakter sica di sini…yeey yoonsic berjaya!!ayo sica aku dukung kamu buat lawan bts tapi jangan lawan jin juga.moga” aja jin suka sama sica..

    Thor cpet d lanjut ya !!fighting!!!

  11. wah wah wah … ini keren!!! lagi asik asik baca malah udh tbc-_- hmm yoona skrng punya pelindung/? .. cieeeee._. tiffany serem yah!! jessica fearless luhhh._. okehh, lanjut thorrr:) keep writing thorr;;)

  12. PiaChu berkata:

    Waaaaaaaa ceritanya keren~ Jessica jadi penyelamat buat yoona ‘_’
    Itu pasti yang ngomong terakhir itu Jin kan? iya kan? kan kan /maksa
    Aduh kakeknya Jessica si Daehyun._. Daehyun? hahahaha /abaikan
    penasaran sama masa lalu/? nya jessica jin fany. ditunggu kelanjutannya~

  13. OH MY TO THE GOD!!!! AKU SUKAAAAAAAAAA BANGEEETTT!!!!!
    Ceritanya hmmmpppp keren! Daebbak! Dan lagi pairingnya jinsica. Bener kaan?
    Aku lagi suka sukanya sm pairin itu woaaah :333
    Next ditunggu author ^^
    Author nim fighting!!!

  14. Annyeong~ new reader here!!
    Wahh daebakk, Jess bener” berani ama Suga.. Dan Tiffany?Jin?Jessica aaaaa aku suka cast nya …
    Ditunggu chap selanjutnya !!

  15. shyela berkata:

    duhhh telat jauh nih
    gegara lupa link! hehe
    blm kesimpen d hp kesayangan! laptop lg ngambek ga mau on lbh lama~curhat
    huah jess e0n keren bs berani ama bts. tp penasaran ama masa lalunya jetyjin*~_~”
    ntar pairing.a gmana? jin dah sama fany.
    masa vsica, ga cocok ah
    ok dah berhub. ak telat n udah ada chap 2 bahkan 3 jd ak ga akan nulis ‘next thor’
    ~_~trusituapaan

Tinggalkan komentar